![]() Salam sukses untuk Sahabat Edsen Sahabat Edsen, Misi untuk pergi ke Bulan nampaknya akan makin menarik, sebab tahun depan di Bulan akan tersedia jaringan 4G pertama yang memungkinkan bisa menjalankan streaming definisi tinggi. Terobosan terbaru ini disiapkan oleh gabungan perusahaan yakni Vodafone Jerman, perusahaan penyedia jaringan telekomunikasi Nokia, dan perusahaan otomotif Audi. Ketiganya berkolaborasi dengan organisasi berbasis di Jerman, PTScientists, menyediakan jaringan 4G di permukaan Bulan. Misi penyediaan jaringan koneksi tinggi ini akan dikirimkan melalui roket Falcon 9 SpaceX, yang diluncurkan tahun depan. Seperti dikutip dari Mashable, jaringan 4G di Bulan itu diciptakan dengan teknologi yang disebut Ultra Compact Network. Teknologi Ultra Compact Network ini akan membantu misi PTScientists dalam menjalankan tugas di permukaan Bulan serta menjadikan misi ke satelit Bumi ini. Vodafone telah menunjuk Nokia sebagai mitra teknologinya untuk mengembangkan perangkat keras jaringan luar angkasa yang ukurannya setara dengan sekantong gula. Sedangkan Audi menyediakan kendaraan penjelajah yang akan dihubungkan ke koneksi LTE. "Ini adalah tahap pertama yang paling krusial untuk eksplorasi keberlanjutan di Tata Surya. Dalam hal manusia meninggalkan Bumi, kita perlu mengembangkan infrastruktur di luar planet kita," jelas CEO PTScientists, Robert Bohme. Misi ke Bulan yang didukung perusahaan teknologi swasta itu, ujar Bohme, akan mengamankan dan menguji elemen pertama dari jaringan komunikasi khusus di Bulan. Salah satu bagian dari misi PTScientist bersama tiga perusahaan itu adalah untuk memeriksa memeriksa kendaraan Apollo 17 milik NASA yang tertinggal di Bulan pada Desember 1972. Sementara, eksekutif dari Vodafone Jerman mengatakan mereka memilih menyediakan jaringan 4G ketimbang 5G yang lebih canggih. Alasannya, generasi komunikasi kelima itu masih dalam tahap uji coba dan belum cukup stabil untuk bisa pasti berjalan di permukaan Bulan. ![]() Salam sukses untuk Sahabat Edsen Sahabat Edsen, kemajuan teknologi Artificial Intelligence (kecerdasan buatan / AI) ternyata tidak selamanya positif. Para peneliti mengungkap penjahat siber juga dapat memanfaatkan kemajuan kecerdasan buatan untuk membuat serangan peretasan. Penjahat cyber menurut para ahli dianggap dapat mengeksploitasi teknologi tersebut untuk membuat serangan peretasan yang dapat menyebabkan mobil otonomos kecelakaan, bahkan dapat mengubah pesawat tanpa awak menjadi senjata. Hal ini disampaikan dalam sebuah studi yang baru saja dipublikasikan oleh 25 teknisi dan para peneliti kebijakan publik dari Universitas Cambridge, Oxford dan Yale, bersama dengan pakar militer dan keamanan. Studi ini seperti menjadi pengingat adanya kemungkinan potensi penyalahgunaan kecerdasan buatan oleh negara-negara "nakal", penjahat, dan penjahat tunggal (lone-wolf attacker). Para peneliti berpendapat, penyalahgunaan kecerdasan buatan dapat menimbulkan ancaman yang segera terjadi di dalam keamanan digital, fisik dan politik, dengan diikuti serangan skala besar yang ditargetkan sangat efisien. "Kami semua setuju ada banyak aplikasi positif dari kecerdasan buatan. Namun, ada celah dalam literatur terkait isu penggunaannya yang berbahaya," kata peneliti dari Future of Human Institute Oxford, Miles Brundage. Kecerdasan buatan dianggap sebagai teknologi yang dapat memecahkan masalah teknis, tetapi di sisi lain juga memunculkan perdebatan mengenai apakah fungsi otomatisasinya dapat mengakibatkan pengangguran yang luas atau perubahan sosial lainnya. ![]() Salam sukses untuk Sahabat Edsen Sahabat Edsen, raksasa teknologi Amerika Serikat, Google, akhirnya resmi mengeluarkan Google Assistant dalam Bahasa Indonesia pada sekitar pertengahan tahun ini. Tidak hanya Bahasa Indonesia, Google Assistant juga akan tersedia enam bahasa lain seperti, India, Norwegia, Swedia, Thailand, Denmark, dan Belanda. "Dalam beberapa bulan ke depan, kami akan membawa Assistant dalam Bahasa Indonesia, India, Belanda, Denmark, Norwegia, Swedia dan Thailand pada ponsel Android dan iOS," kata Vice President of Product Google, Nick Fox, dalam pengumuman resminya di blog Google, Senin, 26 Februari 2018. Selain tujuh bahasa baru, Fox menambahkan, Google berencana akan menambah 30 bahasa lagi dalam Google Assistant yang akan dirilis pada tahun ini juga. "Assistant sudah menggunakan delapan bahasa dan pada akhir tahun ini akan bisa diakses lebih dari 30 bahasa, atau mencapai 95 persen dari pengguna ponsel Android di seluruh dunia," ungkap Fox. Tidak hanya itu, Google juga bisa dinikmati oleh orang-orang yang dalam kesehariannya menggunakan lebih dari satu bahasa. Tanpa perlu mengutak-atik lagi, Fox menjelaskan, pengguna tinggal berbicara secara natural pada Assistant, namun baru dalam tiga bahasa, yaitu Inggris, Prancis dan Jerman. "Fitur ini juga akan hadir di tahun 2018," papar Fox. Selain dengan OEM, Google akan melakukan kerja sama baru dengan tiga perusahaan elektronik lainnya, yaitu LG, Sony Mobile dan Xiaomi. ![]() Salam sukses untuk Sahabat Edsen Sahabat Edsen, Perbincangan mengenai teknologi 5G mendapat tempat tersendiri dalam acara Mobile World Congress di Barcelona, Spanyol, pada 26 Februari hingga 1 Maret 2018. Dua negara yakni Korea Selatan dan Jepang menjadi negara yang paling awal menikmati teknologi 5G pada smartphone. Sementara, Eropa diperkirakan akan menyusul dibelakang dua negara tersebut, lalu Amerika Serikat. Walaupun beberapa negara lain mungkin akan merasakan 5G tak lama dari negara-negara itu. Acara tersebut akan membicarakan topik tentang membuat jaringan mobile 5G, menyukseskan bisnis 5G, dan bagaimana untuk mencapai transformasi digital pada era 5G. Pembicaranya akan berasal dari beberapa perusahaan teknologi besar di dunia seperti Baidu, Softbank, dan ZTE. Beberapa petinggi perusahaan teknologi kakap mengatakan jaringan 5G akan sangat menarik untuk diulik lebih lanjut. CEO Qualcomm, Stephen Mollenkopf mengatakan, jaringan generasi terbaru ini akan menjadi hal paling besar setelah penemuan listrik. ![]() Salam sukses untuk Sahabat Edsen Sahabat Edsen, Microsoft dan Xiaomi baru saja memastikan kerjasama dibidang komputasi cloud, kecerdasan buatan dan perangkat Hardware. Kerjasama dua perusahaan besar ini terbilang tidak biasa, mengingat kolaborasi antara perusahaan Amerika Serikat dan Tiongkok dalam hal kecerdasan buatan sangat jarang terdengar. Seperti dikutip dari The Verge. Microsot memungkinkan Xiaomi untuk memanfaatkan produk komputasi cloud miliknya, termasuk Azure. Dengan cara ini, proses update yang digulirkan perusahaan dapat dilakukan lebih tertata. Selain itu, kerjasama ini juga memungkinkan Microsoft untuk meraih pasar yang lebih besar terutama akses ke wilayah Tiongkok. Kabarnya, kedua perusahaan juga berencana mengintegrasikan Microsoft Cortana dengan speaker Mi AI dari Xiaomi. Microsoft dan Xioami juga dilaporkan tengah dalam pembicaraan untuk proyek yang memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan. Namun, dalam proyek kali ini, keduanya berencana memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan Microsoft yang berbeda. Beberapa teknologi yang mungkin dimanfaatkan oleh perusahaan tersebut adalah kecerdasan buatan untuk percakapan, termasuk beberapa layanan Microsoft seperti Bing, Edge, serta Skype. ![]() Salam sukses untuk Sahabat Edsen Sahabat Edsen, Perusahaan dirgantara milik Eropa, Airbus, sukses melakukan tes perdana untuk taksi terbang miliknya bernama Vahana pada Febuari 2018 ini. Dari video berdurasi 53 detik, terlihat jika Vahana dengan bentuk lonjong memiliki warna putih dan hitam. Seperti dikutip The Verge, Kepala Eksekutif Airbus untuk Proyek Vahana, Zach Lovering mengatakan, taksi terbang yang memiliki 8 baling-baling di setiap sisinya ini melakukan penerbangan pertamanya menjadi salah satu penanda kesuksesan taksi terbang buatan Airbus, sekaligus keberhasilan menciptakan transportasi udara. Menurut Zach, pihaknya ingin membuat pesawat multirotor dengan tujuan bisa membebaskan orang-orang dari kepadatan lalu lintas perkotaan. "Tujuan kami untuk mendemonstrasikan penerbangan pribadi dengan memanfaatkan teknologi paling baru seperti tenaga penggerak, penyimpanan energi, dan teknologi mesin," ungkap Zach. Namun, menurut pendapat sebagian pengamat, masih sangat lama untuk bisa membuat teknologi taksi terbang ini berjalan dengan lancar. Karena, belum ada pesawat menggunakan listrik atau yang menggunakan hybrid gas listrik. Dengan begitu, kemajuan yang dibuat Airbus merupakan sebuah pencapaian tersendiri. Airbus tidak hanya memiliki Vahana sebagai pesawat listrik. Tahun lalu, mereka bekerjasama dengan Rolls-Royce dan Siemens untuk prototipe pesawat hybrid listrik bernama E-fan X. Produk ini akan menyatukan mesin konvensional dan lisrik secara bersamaan. Nama Vahana sendiri diambil dari bahasa Sansekerta yang berarti sebuah kendaraan. Airbus memulai proyek taksi terbang ini pada awal 2016. ![]() Salam sukses untuk Sahabat Edsen Sahabat Edsen, kemajuan teknologi membuat masa depan manusia diprediksi akan seperti di film-film fiksi. Hal itu ditenggarai oleh inovasi kecerdasan buatan (artificial intelligence, AI) yang bisa membantu kehidupan dan pekerjaan manusia. Kehadiran kecerdasan buatan di dalam kehidupan manusia sehari-hari memang terdengar seperti di film-film fiksi. Namun pada kenyataannya, masa depan umat manusia memang akan semakin mendekati film fiksi ilmiah. Demikian prediksi PHD media yang percaya masa depan umat manusia dan teknologi akan terhubung erat. PHD mengedepankan ide yang dirlis dalam buku berjudul 'Merge', yang berati penggabungan. Di dalam rilisnya, seperti dikutip Liputan6.com, PHD membeberkan beberapa teknologi yang dapat menghubungkan manusia dengan mesin. Salah satunya adalah "penyewaan" jaringan otak untuk kapasitas ingatan manusia, microchi ptidak terlihat dan nano-bots yang akan mampu memonitor kesehatan dan memprediksi ancaman penyakit, rumah dan kota cerdas, mobil yang berkendara sendiri, dan banyak lagi. Selain itu, PHD pun optimistis, sejumlah teknologi yang disebutkan di atas diprediksi dapat terjadi hanya dalam waktu 30 tahun ke depan. ![]() Salam sukses untuk sahabat Edsen Sahabat Edsen, ternyata mayoritas orang Indonesia bisa mengakses internetan sampai satu hari penuh. Data ini didapat dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara jaringan internet (APJII) dalam survey penetrasi dan perilaku pengguna internet di Indonesia pada 2017 kemarin. Seperti dikutip dari Kompas.com, survei diambil dari 143,26 juta penduduk Indonesia yang telah terhubung dengan internet. Total populasi penduduk Indonesia sendiri saat ini mencapai 262 juta jiwa.Itu artinya, sebanyak 54,68 persen penduduk Indonesia sudah terkoneksi dengan internet. Sementara itu, dari 143 juta orang tersebut, sebanyak 29,63 persennya bisa menghabiskan empat hingga tujuh jam dalam penggunaan internet. Sedangkan 26,48 persen lainnya menghabiskan lebih dari tujuh jam waktunya dalam sehari untuk mengakses internet. Layanan pesan instan serta sosial media menjadi layanan yang paling banyak digunakan masyarakat Indonesia dan mereka lebih dominan mengakses internet dari smartphone maupun tablet. Bahkan dalam sepekan, 65,98 persen orang Indonesia mengakses internet dalam tujuh hari penuh. Masih dari hasil survei ini, terungkap jika pengguna Internet di Indonesia didominasi oleh kalangan anak muda sampai dewasa dengan masing-masing persentase 75,50 persen di rentang usia 13-18 tahun dan 74,23 persen berusia 19-34 tahun. Seperti diketahui generasi muda Indonesia memang cukup bergantung pada akses internet tiap harinya untuk melakukan interaksi secara digital. Angka pengguna internet tahun 2017 mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya yang mencapai 132,7 juta jiwa. Namun, secara komposisi pengguna internet masih sama seperti tahun 2016 dengan pulau Jawa yang mendominasi sebesar 58,08 persen. . ![]() Salam sukses untuk Sahabat Edsen, Sahabat Edsen, Pendiri Amazon, Jeff Bezoz, yang kini juga dikenal sebagai orang terkaya di dunia sebentar lagi akan dikenal sebagai seorang yang menginvestasikan uang untuk membangun jam mekanika yang akan berjalan selama 10.000 tahun. Bezos telah menginvestasikan uangnya sebesar 42 juta dolar AS untuk merealisasikan proyek tersebut yang saat ini sedang dibangun di sebuah gunung terpencil di daerah West Texas, Amerika Serikat. Jam raksasa ini diperkirakan memiliki tinggi 500 kaki atau sekitar 152,4 meter dan memanfaatkan panas bumi sebagai sumber energinya. Dalam sebuah twett di akun Twitter pribadinya, Bezos berkata pembangunan jam raksasa yang dapat bertahan 10.000 tahun atau 10 milenium itu adalah "simbol untuk pemikiran jangka panjang." Bezos juga memperlihatkan video time-lapse pengerjaan jam raksasa yang pada awalnya dikonsepkan oleh Danny Hillis (pendiri Thinking Machines Corporation) pada tahun 1989 atau hampir tiga dekade yang lalu. Seperti yang ditulis Bezos dalam sebuah konten blog, "Ayah dari jam itu adalah Danny Hillis. Dia telah memikirkan dan mengerjakan jam sejak tahun 1989." Sampai saat ini, ada beberapa bentuk jam besar yang dibangun, namun versi yang dirancang oleh Hillis dan Bezos akan menjadi yang pertama berfungsi dalam skala penuh. Selama beberapa tahun terakhir, tim telah membuat bagian-bagian mesin dan mengebornya di gunung agar bisa mulai meletakkan dasar. Sekarang ini pemasangan peranti keras untuk jam raksasa itu sudah benar-benar dimulai. Publik nantinya bisa melihat dan mengunjungi jam 10.000 tahun ini. Dari bandara terdekat, jam raksasa ini bisa dikunjungi dengan perjalanan selama beberapa jam dengan mobil, kemudian harus melintasi jalan setapak sekitar 609 meter di atas lembah. ![]() Salam sukses untuk Sahabat Edsen Sahabat Edsen, perusahaan elektronik Jepang, Sony, berencana terjun ke industri transportasi online dengan mengandalkan teknologi kecerdasan buatan ( artificial intelligence / AI). Untuk mewujudkan keinginannya ini, lima perusahaan taksi berbasis Tokyo telah diajak bermitra, yakni Daiwa Motor Transportation, Hinomaru Kotsu, Kokusai Motorcars, Green Cab, dan Checker Cab Group. Kegunaan teknologi AI dalam taksi online Sony ini untuk memprediksi tingkat permintaan pelanggan, menganalisis, serta mencari solusi atas berbagai masalah yang terjadi di jalanan. Misalnya saja, ketika menghadapi kemacetan, kondisi cuaca yang menantang, maupun acara-acara padat pengunjung. Selain itu, Sony juga ingin mengembangkan layanan pembayaran khusus untuk industri taksi. Ini semakin menunjukan upaya Sony di sektor transportasi tak setengah-setengah dan bersifat jangka panjang. Jauh sebelum menggarap ranah transportasi online, Sony telah lebih dulu mengembangkan AI untuk memproduksi robot anjing bernama “Aibo”. Aibo telah diproduksi sejak 1999, lantas berhenti dan comeback dalam versi lebih cerdas pada 2017 lalu. Namun sejauh ini rencana Sony di industri taksi online masih dalam tahap penjajakan. Belum jelas kapan rencana ini akan diimplementasikan. |
Author
Tauhid Patria Archives
December 2021
|