![]() Salam sukses untuk Sahabat Edsen Sahabat Edsen, The Wall Street Journal (WSJ) baru-baru ini menerbitkan artikel yang menjelaskan peluang menarik dalam perencanaan keuangan perusahaan. Dengan wawasan langsung yang dikumpulkan dari kepala keuangan yang berasal dari berbagai industri, artikel ini mengulas tentang beberapa alasan mengapa CFO mengarahkan tim mereka untuk meninggalkan spreadsheet demi cloud-based platform perencanaan. Dalam artikel yang diberi judul " Kepala Bagian Keuangan : Berhenti Menggunakan Excel" ini, para kepala bagian menjelaskan beberapa kelebihan menggunakan cloud-based platform perencanaan diantaranya, peningkatan kolaborasi, transparansi data yang lebih baik, dan peningkatan produktivitas dengan mengurangi proses manual yang melelahkan seperti manipulasi data. Mereka seperti menyadari bahwa dalam dunia percepatan bisnis, perencanaan, dan pengambilan keputusan harus terhubung dalam operasi keuangan dan bisnis yang mereka dukung. Seperti dikutip dari artikel pada Anaplan Blog, dengan jumlah pelanggan Office365 yang dilaporkan 120 juta, Excel memiliki banyak pengguna di berbagai industri dan fungsi bisnis. Namun, meskipun mereka diakui untuk merintis kemungkinan bisnis baru pada 1980-an, spreadsheet dirancang di dunia tanpa konektivitas dan data yang Anaplan miliki saat ini. Hal ini terutama benar ketika mempertimbangkan proses yang digunakan perusahaan untuk berkembang dalam lingkungan bisnis yang semakin berubah-ubah dan tidak menentu saat ini. Dalam artikel WSJ, Mark Garrett, kepala keuangan di perusahaan perangkat lunak Adobe, Inc, menjelaskan, kekurangan spreadsheet ini menyebabkan timnya berjuang untuk melacak pekerjaan mana yang telah diisi. Ia menjelaskan, proses itu bisa memakan waktu berhari-hari dan mengharuskan tim keuangannya mengekstraksi data dari sistem yang berbeda. "Saya tidak ingin orang yang merencanakan keuangan menghabiskan waktu mereka mengimpor dan mengekspor dan memanipulasi data," katanya kepada WSJ. "Saya ingin mereka fokus pada apa yang dikatakan data kepada kami." Sementara Kayla Davis, Direktur FP & A di penyedia manajemen fasilitas ABM Industries, menceritakan, timnya mengandalkan Excel untuk menarik data dari sistem akuntansi yang berbeda yang telah mengakumulasi ABM selama beberapa dekade merger dan akuisisi. Setelah memindahkan semuanya ke Anaplan, timnya sekarang dapat memberikan informasi CFO lebih cepat karena tidak memerlukan banyak verifikasi, dia menjelaskan kepada WSJ. “Jika suatu pekerjaan kehilangan uang, Anda dapat dengan cepat melihat apa yang terjadi jika kita keluar dari pekerjaan itu, apa yang dilakukan terhadap seluruh portofolio saya,” kata Kayla. Belakangan, para eksekutif menggambarkan manfaat keuangan, strategis, dan operasional yang mereka dapatkan dengan platform perencanaan. Manfaat ini termasuk kontrol yang lebih baik atas data perusahaan, peningkatan kolaborasi dan produktivitas, mengurangi kesalahan, mempercepat proses bisnis, menyederhanakan pengelolaan data, dan kemampuan untuk menjadi lebih proaktif dan lincah. Bahkan, manfaat yang lebih besar menunggu karena perusahaan menggunakan platform perencanaan Anaplan untuk menghubungkan rencana — baik dalam fungsi keuangan, dan di seluruh bisnis untuk penjualan, supply chain, dan beberapa fungsi lainnya. Perusahaan yang menghubungkan rencana mereka dapat bekerja melalui proses perencanaan lebih cepat, merencanakan, dan mengoreksi kursus secara lebih sering, dan mencapai visibilitas yang lebih tinggi di seluruh bisnis mereka. Edsen Consulting sebagai perusahaan konsultan memiliki platform perencanaan Anaplan sebagai salah satu layanan yang dapat memberi perusahaan Anda kekuatan dan fleksibilitas untuk merencanakan area bisnis Anda, memungkinkan pengambilan keputusan kolaboratif untuk mendorong peningkatan kinerja bisnis di seluruh perusahaan. ![]() Salam sukses Untuk Sahabat Edsen Sahabat Edsen, untuk membangun kemampuan perusahaan agar tetap dapat bersaing dalam era manajemen modern, kalangan pebisnis senantiasa harus selalu mencari cara-cara untuk memperbaiki produktivitas dan efisiensi dalam infrastruktur perusahaan mulai dari kegiatan manajemen pemasaran, manajemen produksi, manajemen sumber daya manusia hingga manajemen keuangan. Kehadiran Business Intelligence (BI) tidak bisa dipungkiri sangat berguna untuk meninjau bagaimana informasi internal dan informasi eksternal institusi atau perusahaan secara autentik, sehingga dapat menggerakkan strategi-strategi bisnis, melalui proses pengambilan keputusan yang handal, baik ketika melakukan perencanaan, pengorganisasian, maupun pada tahap implementasi dan pengendalian, sehingga institusi atau perusahaan mampu memenangkan persaingan bisnisnya di era manajemen. Seperti dikutip dari Raymond McLeod, Jr (2001), penyediaan informasi mengenai keseluruhan kinerja perusahaan bagi para eksekutif, tidaklah mungkin dilakukan secara manual, melainkan harus didukung sepenuhnya dengan sistem komputerisasi yang disebut Computer-Base Executive Information System. Dari Computer-Base Executive Information System ini para pengusaha dapat membangun Executive Information System (EIS) berdasarkan tiga konsep dasar manajemen, yaitu; 1. Critical Success Factor, dimana para eksekutif senatiasa dapat memantau seberapa baik perusahaan berjalan sesuai dengan tujuan dan faktor-faktor penentu keberhasilan dari perusahaan tersebut. 2. Management By Exeption dimana para eksekutif dapat melakukan tindakan segera, berdasarkan tampilan informasi dilayar komputer, mengenai perbandingan kinerja yang di rencanakan dengan kinerja aktual. 3. Mental Model, dimana para eksekutif membuat penilaian dan perkiraan untuk memahami fenomena yang terjadi melalui Information Compression yang disarikan dari data dan informasi perusahaan, sehingga melalui gambaran atau model mental operasi perusahaan tersebut, memudahkan para eksekutif dalam memutuskan tindakan yang perlu diambil dalam waktu segera. Dengan Business Intelligence, manajemen akan mendapatkan informasi yang berkualitas dari kegiatan bisnisnya secara tepat waktu, akurat, dan reliabel melalui saluran komunikasi data, sehingga memudahkan pimpinan perusahaan dalam proses pengambilan keputusan yang penting dan bersifat strategis, seperti tujuan jangka panjang perusahaan, pengembangan perusahaan serta tujuan khusus yang akan dicapai perusahaan. Semakin tinggi tingkat kompetisi antar perusahaan, maka peranan Business Intelligence menjadi semakin penting. Business Intelligence menyakut berbagai aktifitas seperti, studi perusahaan pesaing produk sejenis dan strategi memenangkan persaingan, Mengelola informasi mengenai data statistik pelanggan potensial, area potensial, kondisi ekonomi, sosial budaya, dan politik lingkungan dunia usaha. · Pengamatan daerah operasi bisnis untuk kepentingan strategis perusahaan untuk mengantisipasi perubahan lingkungan eksternal perusahaan. Edsen Consulting sebagai perusahaan konsultan memiliki Business Intelligence sebagai salah satu layanan yang dapat memberikan informasi yang berkualitas dari kegiatan bisnisnya secara tepat waktu, akurat, dan reliabel melalui saluran komunikasi data, sehingga memudahkan pimpinan perusahaan dalam proses pengambilan keputusan yang penting dan strategis. ![]() Salam sukses untuk Sahabat Edsen Sahabat Edsen, Bisnis di masing-masing perusahaan tentunya memiliki kompleksitas dan tantangan pasar yang berbeda-beda. Karakteristik pelanggan dari masing-masing bisnis juga berbeda antara satu dengan yang lain dan ini membutuhkan metode pemasaran yang harus disesuaikan. Kondisi seperti ini menyebabkan data dari masing-masing bisnis menjadi sangat krusial. Di era petabyte dan exabyte seperti sekarang ini, ekstrak data tentu menjadi modal berharga dari perusahaan. Visualiasi data adalah salah satunya, melalui bantuan perangkat Business Intelligence data abstrak bisa dibaca dengan mudah dan juga real time. Nah buat perusahaan Anda yang saat ini sedang mempertimbangkan menggunakan Business Intelligence, berikut ini ada beberapa pertimbangan menjadikan Business Intelligence sebagai solusi untuk perusahaan Anda seperti dikutip dari Dailysocial.id. 1. Jenis data seperti apa yang dimiliki dan apa yang ingin dianalisis ? Dari pertanyaannya mungkin terlihat seperti dua pertanyaan yang berbeda namun sejatinya keduanya merupakan satu kesatuan. Mengabaikan salah satunya bisa mengakibatkan kegagalan bisnis. Karena sangat penting mengetahui identitas data sebelum memulai proyek BI dianjurkan untuk “membersihkan” data lebih dulu untuk mengoptimalkan hasil keluaran dari perangkat Business Intelligence. Sebuah solusi Business Intelligence yang cerdas dapat membantu meningkatkan penjualan dan upaya pemasaran. Selain itu juga bisa digunakan untuk mengidentifikasi peluang menghemat biaya dan perkiraan keuntungan. Untuk itulah sangat penting untuk memiliki gambaran jelas seperti apa data yang dimiliki dan analisis apa yang diinginkan. 2. Siapa saja yang akan menggunakan, bagian teknis atau non-teknis? Industri Business Intelligence saat ini bergerak cukup cepat. Banyak yang sudah menawarkan tampilan yang ramah dan mudah. Ini memungkinkan mereka digunakan untuk orang-orang non IT. Proses query dan analisis bisa menjadi sederhana dan mudah dipahami orang awam. Jadi sangat penting untuk mengetahui siapa yang akan menggunakan sistem Business Intelligence sebelum menentukan pilihan. 3. Apakah menggunakan teknologi cloud atau on-premise? Cloud adalah teknologi yang tengah naik daun beberapa tahun ini. Dengan model berlangganan perusahaan tidak perlu berinvestasi lebih pada insfrastruktur atau bentuk on-premise dan tentunya juga scalable dan bisa diakses dari mana saja. Sedangkan solusi on-premise membutuhkan biaya awal yang cukup tinggi untuk membangun infrastruktur, termasuk juga membangun sistem keamanannya. Tapi semua pilihan tersebut kembali pada kebutuhan dan perspektif pribadi masing-masing perusahaan. 4. Apakah perlu memiliki solusi business intelligence secara menyeluruh? Seperti disebutkan sebelumnya perkembangan solusi Business Intelligence juga tergolong cepat. Banyak yang menawarkan layanan Business Intelligence lengkap dengan platform integrasi data, penyimpanan data, pemodelan data, bahkan alat pengembangan aplikasi model. 5. Haruskah menggunakan big data? Big data adalah salah satu teknologi yang bisa membantu mengoptimalkan penggunaan data. Pemanfaatan big data dalam Business Intelligence bisa menjadi salah satu kombinasi yang menguntungkan. Pengelolaan lebih rapi dengan big data dan visualisasi dari Business Intelligencebisa memberikan sebuah prespektif dari data yang lebih baik. Edsen Consulting sebagai perusahaan konsultan, yang dapat menjadi mitra Anda dalam hal memperluas bisnis Anda dalam manajemen dan konsultasi TI, dan solusi. Edsen Consulting menyediakan berbagai layanan professional salah satunya adalah Bussiness Intelligence. Untuk perusahaan yang membutuhkan layanan Bussiness Intelligence, bisa langsung menghubungi Edsen Consulting yang kontaknya ada di website kami. |
Author
Tauhid Patria Archives
December 2021
|