Salam sukses sahabat Edsen, Tahukah anda bahwa setiap industry bisa mendapatkan keuntungan dari penggunaan Big Data, IoT dan Artificial Intelligence tidak terkecuali salah satu perusahaan minuman alkohol, HEINEKEN. Perusahaan bir Belanda telah menjadi yang terdepan di industry bir selama 150 tahun. Dan hingga saat ini mereka masih menjadi No.1 di Eropa dan No.2 di dunia, hasil ini tidak terlepas dari penggunaan Big Data dan AI. Heineken saat ini akan melebarkan sayap mereka ke pasar bir Amerika. Saat ini mereka menjual lebih dari 8,5 miliar barel bir. Mereka berharap dapat menjual lebih banyak lagi dengan memanfaatkan Big Data dan Ai untuk meningkatkan operasional, marketing, advertising and customer experience.
Heineken menggunakan data dari forecasting hingga pengoptimalan rute pengantaranan. Heineken telah menggunakan data di setiap stage dari supply chain mereka mulai dari planning, forecasting dan restock process untuk menghilangkan ketidakefisienan dalam seluruh proses. Melalui data analisa, mereka dapat menyesuaikan produksinya seperti kapan produk seasonal akan laku, kapan mereka mereka harus memproduksi lebih sedikit dan kapan mereka harus memproduksi lebih. Heineken juga bekerja sama dengan Walmart untuk lebih mengerti tentang perilaku pelanggan mereka. Siapa pelanggan mereka, lokasi pelanggan terbanyak dan kapan pelanggan mereka akan membeli bir. Serta dengan sosial media, Heineken mencoba mencoba menjadi lebih dengan dengan pelanggannya untuk dapat meningkatkan marketing experiences. Dan dengan bantuan AI, Heineken menggunakan kemampuan AI untuk menganalisa feedback pelannggan mengenai produk Heineken. Dengan hasil argumentasi AI mengenai feedback produknya, Heineken mencoba untuk meningkatak mutu produk mereka sehingga mampu menciptakan citra yang bermutu dan sesuai dengan pelanggan setia mereka. |
Author
Tauhid Patria Archives
August 2020
|