![]() Salam sukses untuk Sahabat Edsen Sahabat Edsen, sebuah Firma konsultan internasional, Brand Finance, baru saja merilis daftar brand dari seluruh dunia dengan valuasi nilai tertinggi. Daftar ini ditetapkan berdasarkan bagaimana penjualan, performa bisnis, dan harga saham. Berdasarkan daftar 10 besar tahun 2018, valuasi merek didominasi oleh perusahaan teknologi. Melejitnya nilai merek sejumlah perusahaan teknologi ini menjadi indikasi kejayaan era digital. Seperti yang sudah terjadi sebelumnya, valuasi merek mengalami fluktuasi layaknya mata uang. Hal ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor, salah satunya adalah keberlanjutan di tengah terpaan arus digital. Saat ini sejumlah layanan seperti telekomunikasi, retail, hingga transportasi menyediakan beragam kemudahan lantaran dapat diakses secara online. Karenanya, digitalisasi menjadi sebuah keniscayaan yang harus diadopsi jika ingin tetap bertahan. Brand apa saja yang memiliki valuasi merek teringgi tahun 2018? Berikut daftarnya seperti dikutip dari Bussines Insider.
Sebelumnya, perusahaan yang dipimpin Jeff Bezos ini hanya menempati urutan ketiga. Namun dalam waktu satu tahun, Amazon berhasil menyalip Google dan Apple di posisi teratas Tahun ini, Amazon memang telah melakukan banyak aksi bisnis. Termasuk ekspansi ke sejumlah industri digital. Alhasil pendapatan Amazon naik hingga 13,7 miliar dollar AS (sekitar Rp 185 triliun), naik 42 persen dibanding tahun sebelumnya. Tahun ini, nilai merek Amazon telah mencapai 150,8 miliar dollar AS (sekitar Rp 2.037 triliun). 2. Apple Meski banyak diwarnai drama dan perseteruan dengan sejumlah perusahaan, Apple tetap bertahan di posisi kedua. Tahun 2017 ini pendapatan Apple sempat turun 27 persen. Namun di akhir tahun, Apple membukukan pendapatan mereka kembali membaik. Perusahaan yang dipimpin Tim Cook ini memiliki valuasi nilai sebesar 146,3 miliar dollar AS (Rp 1.977 triliun ). Angka ini mengalami kenaikan 37 persen di banding sebelumnya. Diduga, naiknya angka valuasi merek Apple tahun 2018 disebabkan lantaran iPhone X yang dirilis Apple pertengahan tahun kemarin mengalami jumlah penjualan fantastis. 3. Google Berada di posisi puncak tahun lalu, Google tahun ini harus puas berada di posisi ketiga. Google mencatatkan valuasi merek senilai 120,9 miliar dollar AS (Rp 1.633 triliun). Penurunan valuasi merek bukan berarti Google melakukan kinerja buruk. Sebab tahun ini, Google telah mencatatkan kenaikan nilai merek hingga 10 persen dibanding tahun lalu. 4. Samsung Nilai merek Samsung menanjak dua tingkat dibandingkan tahun lalu. Ini membuat perusahaan asal negeri gingseng masuk dalam lima besar perusahaan dengan valuasi merek tinggi. Samsung yang sebelumnya berada di posisi keenam naik ke urutan keempat. Tahun ini, harga merek Samsung mencapai 92,3 miliar dollar AS (Rp 1.252 triliun). Nilai ini naik 39 persen dibandingkan tahun sebelumnya. 10 tahun lalu, Samsung terkenal sebagai perusahaan elektronik yang menjual berbagai perangkat elektronik. Namun kini, Samsung lebih dikenal sebagai produsen sekaligus pengembang perangkat komunikasi canggih seperti ponsel Galaxy dan tablet. 5. Facebook Naik empat peringkat, Facebook tahun 2018 bertengger di posisi kelima. Valuasi mereknya tahun 2018 mencapai angka 89,7 miliar dollar AS (Rp 1.217 triliun). Naik 45 persen dibanding tahun sebelumnya. Menurut sumber, kenaikan merek perusahaan media sosial ini disebabkan oleh kekuatannya pada sejumlah konten digital. Sebab, tahun lalu Facebook memang banyak melakukan perubahan pada sejumlah konten yang ada di aplikasinya maupun aplikasi anakan seperti WhatsApp dan Instagram. 6. AT&T Tidak seperti Facebook yang mengalami kenaikan peringkat, perusahaan telekomunikasi AS, AT&T jatuh ke peringkat keenam. Sebelumnya, AT&T masih berada di lima besar dengan berada di posisi keempat. Tahun ini, valuasi merek AT&T bernilai 82,4 miliar dollar AS (Rp 1.118 triliun). Nilai ini turun 5 persen dibandingkan tahun sebelumnya. 7. Microsoft Sempat berada di jajaran lima besan perusahaan dengan valuasi merek tertinggi, Microsoft kini harus puas berada di posisi ketujuh. Meski begitu, Microsoft tetap membukukan kinerja positif ti tahun 2017. Sebab, nilai mereknya tumbuh 6 persen dibanding tahun lalu. Saat ini Microsoft memiliki nilai merek sebesar 81,2 miliar dollar AS (Rp 1.102 triliun). Meski tumbuh, nilai merek perusahaan rintisan Bill Gates ini tetap kalah jauh dengan pesaing utamanya yakni Apple dan Google. 8. Verizon Sama seperti AT&T verizon mengalami penurunan peringkat dibanding tahun lalu. Jika sebelumnya perusahaan telekomunikasi AS ini berada di urutan tujuh, saat ini ia turun satu peringkat ke posisi delapan. Penurunan peringkat juga sejalan dengan turunnya kinerja Verizon. Sebab, nilai merek verizon menukik hingga 5 persen. Tahun ini verizon membukukan nilai merek sebesar 62,8 miliar dollar AS (Rp 852 triliun). Menurut sumber, turunnya nilai merek Verizon disebabkan lantaran perusahaan komunikasi ini kehilangan salah satu partnernya, T Mobile. 9. Walmart Salah satu retail terbesar di dunia, nilai merek Walmart masih bertengger di jajaran 10 besar. Meski begitu, peringkatnya turun satu dibandingkan tahun sebelumnya. Tahun lalu, Walmart berada di posisi delapan. Namun kini, ia harus lapang dada berada di posisi sembilan. Tahun ini, Walmart mencatatkan nilai merek sebesar 61,5 miliar dollar AS (Rp 834 triliun). Dari segi kinerja merek, angka ini turun 1 persen dibanding sebelumnya. Tahun 2017 tampaknya memang menjadi tahun berat bagi Walmart. Akibat ketidakpastian iklim bisnis, Walmart harus menutup 60 toko yang tersebar di seluruh dunia. 10. ICBC ICBC menjadi satu satunya perbankan di jajaran 10 besar perusahaan dengan nilai merek tertinggi. Nilai merek bank China satu ini mencatat angka 59,2 miliar dollar AS (Rp 803,5 triliun). Naik 24 persen dibanding tahun sebelumnya. Sejak 2008 lalu, Kinerja merek ICBC memang rutin mencatatkan kenaikan kinerja merek. Hal ini tentunya berkontribusi pada kenaikan nilai merek dari keseluruhan brand China secara Global. |
Author
Tauhid Patria Archives
December 2021
|