![]() Salam sukses untuk Sahabat Edsen Siapakah tokoh-tokoh yang pro dan kontra terhadap Artificial Intelligence (AI) ? Tidak bisa dipungkiri perkembangan kecerdasan buatan sudah mempengaruhi kehidupan sehari-hari. Hal ini menjadi pemicu tokoh-tokoh dunia untuk mendukung atau lebih memilih membatasi keberadaan AI. Tiga tokoh dunia yang berpendapat jika kecerdasan buatan harus dibatasi adalah pendiri SpaceX dan Tesla, Elon Musk, pendiri Microsoft, Bill Gates, dan ilmuwan asal Inggris, Stephen Hawking. Mereka sependapat jika AI harus dibatasi Karena dapat menyebabkan perang dunia ke III. Seperti dikutip dari CNBC, Selasa (7/11), Bill Gates mengusulkan AI dan robotika harus dikenai pajak penghasilan. Namun di lain sisi, pendiri Facebook, Mark Zuckerberg, terang-terangan berpendapat jika masa depan AI akan membantu kehidupan manusia. Tidak hanya Mark, mantan insinyur Google dan Uber, Anthony Levandowski bahkan telah mengajukan dokumen untuk mendirikan gereja Way Of The Future kepada pemerintah negara bagian California, Amerika Serikat, pada 2015. Tujuan didirikannya gereja menurut Levandowski, untuk menyembah teknologi yang namanya kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang menjadikannya Tuhan di masa depan. Levandowski bahkan mendaulat dirinya sebagai Imam Besar dari Gereja Way of The Future tersebut. Kecerdasan buatan memang memiliki dua sisi. Satu sisi memudahkan manusia dalam kehidupan sehari-hari, seperti melakukan pencarian dan pemetaan di internet, bantuan suara sampai mobil, atau perangkat yang berjalan secara otomatis. Sementara di sisi lain, AI juga bisa mendatangkan peristiwa terburuk dalam sejarah peradaban manusia bila kita tidak bisa mengendalikannya. |
Author
Tauhid Patria Archives
August 2020
|