![]() Salam sukses untuk Sahabat Edsen Sahabat Edsen, Teknologi Artificial Intelligence (AI) telah menjadi kemajuan yang signifikan di dunia dalam beberapa tahun belakangan. Bahkan saat ini kecerdasan buatan digunakan para ahli untuk melakukan penelitian cara berkomunikasi dengan hewan peliharaan. Adalah Profesor Con Slobodchikoff, seorang ahli perilaku hewan, yang berharap penelitian dan temuan dari akademisi lain akan memungkinkan manusia dan hewan peliharaannya berbicara menggunakan ‘Pet Translator’ atau penerjemah hewan peliharaan. Profesor Con telah mempelajari rekaman anjing yang melakukan beberapa perilaku termasuk menggonggong, menggeram, dan melolong kemudian memanfaatkan kecerdasan buatan untuk memahami komunikasi mereka. Lebih lanjut Profesor Con berharap dengan menggunakan machine learning, komputer bisa memberi tahu manusia apa arti dari geraman anjing atau goyangan ekornya. Ia mengatakan, manusia akan lebih siap menghadapi hewan di masa depan jika mereka tahu persis apa yang diinginkan. Seperti dikutip dari International Business Times, tahun 2013 lalu, Slobodchikoff, yang saat ini menjabat sebagai Profesor Emeritus di Northern Arizona University, menerbitkan Chasing Doctor Dolittle: Learning the Language of Animals, sebuah penelitian tentang karakteristik bahasa unik dari hewan. Dalam karyanya, ia mengklaim bahwa hewan dan manusia akan dapat berkomunikasi secara efektif hanya dalam waktu sepuluh tahun. Peneliti telah menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mempelajari perilaku anjing padang rumput Amerika Utara, hewan yang memiliki sistem bahasa kompleks. Hewan pengerat pintar itu menggunakan panggilan yang memperingatkan kelompok mereka pada ancaman yang masuk. "Saya pikir, jika kita bisa melakukan ini dengan anjing padang rumput, kita pasti bisa melakukannya dengan anjing dan kucing," ungkap Profesor Con. |
Author
Tauhid Patria Archives
March 2021
|