![]() Salam sukses untuk Sahabat Edsen Sahabat Edsen, kemajuan teknologi Artificial Intelligence (kecerdasan buatan / AI) ternyata tidak selamanya positif. Para peneliti mengungkap penjahat siber juga dapat memanfaatkan kemajuan kecerdasan buatan untuk membuat serangan peretasan. Penjahat cyber menurut para ahli dianggap dapat mengeksploitasi teknologi tersebut untuk membuat serangan peretasan yang dapat menyebabkan mobil otonomos kecelakaan, bahkan dapat mengubah pesawat tanpa awak menjadi senjata. Hal ini disampaikan dalam sebuah studi yang baru saja dipublikasikan oleh 25 teknisi dan para peneliti kebijakan publik dari Universitas Cambridge, Oxford dan Yale, bersama dengan pakar militer dan keamanan. Studi ini seperti menjadi pengingat adanya kemungkinan potensi penyalahgunaan kecerdasan buatan oleh negara-negara "nakal", penjahat, dan penjahat tunggal (lone-wolf attacker). Para peneliti berpendapat, penyalahgunaan kecerdasan buatan dapat menimbulkan ancaman yang segera terjadi di dalam keamanan digital, fisik dan politik, dengan diikuti serangan skala besar yang ditargetkan sangat efisien. "Kami semua setuju ada banyak aplikasi positif dari kecerdasan buatan. Namun, ada celah dalam literatur terkait isu penggunaannya yang berbahaya," kata peneliti dari Future of Human Institute Oxford, Miles Brundage. Kecerdasan buatan dianggap sebagai teknologi yang dapat memecahkan masalah teknis, tetapi di sisi lain juga memunculkan perdebatan mengenai apakah fungsi otomatisasinya dapat mengakibatkan pengangguran yang luas atau perubahan sosial lainnya. |
Author
Tauhid Patria Archives
August 2020
|