![]() Salam sukses untuk Sahabat Edsen Sahabat Edsen, perencanaan bisnis sedang mengalami perkembangan yang besar. Dengan kemajuan teknologi dalam pengumpulan dan analisis data, komputasi cloud, dan komunikasi seluler, bisnis kini memiliki kekuatan yang belum pernah ada sebelumnya untuk membuat keputusan yang lebih baik, lebih cepat, dan lebih cerdas. Dari survei yang disponsori Anaplan baru-baru ini terhadap lebih dari 1.000 pengambil keputusan bisnis, Dimensional Research berbagi lima wawasan yang dapat memengaruhi efektivitas perencanaan perusahaan Anda dan meningkatkan hasil bisnis. Apa saja kelima wawasan tersebut, berikut ulasannya. # 1: Perencanaan sangat penting untuk bisnis Perencanaan yang baik akan meningkatkan hasil di perusahaan Anda dan menjadi pembeda utama. Tidak hanya perencanaan yang efektif memberdayakan organisasi untuk membuat keputusan yang lebih baik hari ini, tapi juga mempersiapkan mereka untuk mengatasi perubahan tak terduga dalam prioritas perusahaan dan evolusi pasar yang pasti akan terjadi besok. Pembuat keputusan perencanaan bisnis tidak dapat menyetujui lebih banyak, dengan 82 persen mencirikan perencanaan sebagai "sangat penting." # 2: Perencanaan terjadi lebih sering saat ini daripada di masa lalu Saat ini, para pemimpin bisnis semakin percaya dalam dunia bisnis yang terus berubah, rencana statis hanya memberikan sedikit nilai. Perusahaan-perusahaan yang sedang berkembang sekarang mengambil alih kendali atas nasib mereka dengan menerapkan mode perencanaan yang selalu aktif di mana mereka menilai dampak perubahan lebih sering dan menyesuaikan rencana mereka secara terus-menerus. Ketika ditanya tentang keteraturan perencanaan mereka, tiga perempat (74 persen) perencana bisnis mengatakan mereka berencana lebih sering sekarang daripada di masa lalu. # 3: Perencanaan perlu ditingkatkan Perencanaan organisasi sering merupakan aktivitas yang rumit yang melibatkan berbagai fungsi bisnis dan orang-orang, kebanyakan aplikasi, dan proses yang tidak konsisten. Ada berbagai rintangan potensial yang dapat menghalangi jalan. Sebagian besar perencana bisnis (85 persen) melaporkan bahwa mereka menghadapi hambatan untuk mengadopsi cara-cara baru untuk merencanakan. Ini termasuk membutuhkan lebih banyak usaha daripada yang bersedia dihabiskan perusahaan untuk berubah (33 persen), kurangnya urgensi dalam pendekatan perencanaan perubahan (33 persen), inisiatif manajemen perubahan di masa lalu yang bernasib buruk (26 persen), tidak ada pendekatan yang baik untuk mengubah manajemen ( 25 persen), dan tidak ada dukungan dari pemimpin dalam inisiatif perubahan terkemuka (25 persen). Pertimbangkan apa yang membuat perusahaan Anda dari mengadopsi cara-cara baru untuk merencanakan dan bagaimana Anda dapat menghilangkan hambatan tersebut. # 4: Perusahaan berjuang untuk melakukan yang lebih baik dengan perencanaan mereka Mengingat kekurangan perencanaan yang menahan perusahaan, ada keinginan kuat untuk melakukan yang lebih baik. Sebanyak 96 persen perencana bisnis mengatakan bahwa pendekatan perencanaan mereka harus berubah. Secara khusus, mereka ingin meningkatkan kolaborasi antar tim dan departemen (52 persen), membuat keputusan lebih cepat (47 persen), menerapkan teknologi yang lebih baik untuk mendukung kebutuhan perencanaan (42 persen), dan merencanakan lebih cepat (35 persen). Untuk bergerak maju, perusahaan harus mengatasi tantangan perencanaan mereka secara langsung. Bahkan, 87 persen perencana bisnis melaporkan bahwa tantangan utama menghentikan mereka dari perencanaan yang lebih efektif. # 5: Teknologi sangat penting untuk meningkatkan efektivitas perencanaan Sebuah takeaway penting dari penelitian ini adalah bahwa 97 persen dari peserta melaporkan bahwa kemampuan teknologi baru dapat meningkatkan upaya perencanaan mereka. Perencana bisnis menggambarkan kemampuan teknologi yang paling berharga karena mereka menyediakan integrasi ke dalam teknologi dan aplikasi yang ada (52 persen), platform kolaboratif yang digunakan oleh semua (48 persen), model bisnis yang fleksibel dengan skenario "bagaimana jika" (47 persen), analisis prediktif yang mengantisipasi hasil pemodelan (46 persen), dan pasar dan data industri untuk pemodelan yang lebih baik (42 persen). |
Author
Tauhid Patria Archives
August 2020
|