![]() Salam sukses untuk Sahabat Edsen Ternyata serangan ransomware kembali mengancam dunia di bulan Oktober ini. Kali ini para penjahat cyber melakukan serangan yang diberi nama Bad Rabbit, virus yang merupakan metode baru digunakan oleh penjahat cyber untuk menyandra data dan meminta uang tebusan kepada korbannya. Virus ini pertama kali dideteksi pakar keamanan cyber yang mendapati sebuah ransomware yang “mengunci” file data milik perusahaan media Rusia (Interfax dan Fontaka) dan sistem transportasi Ukraina. Namun ternyata tidak hanya di dua negara tersebut, ransomware yang menyamar sebagai software update Adobe ini juga telah terdeteksi di negara lain, seperti Amerika Serikat, Jerman, dan Jepang. Vyacheslav Zakorzhevsky, selaku kepala tim peneliti anti-malware di perusahaan keamanan cyber Rusia, Kaspersky Lab, mengatakan, penyelidikan perusahaan menunjukkan serangan Bad Rabbit menggunakan metode yang serupa dengan NotPetya. Dugaan Zakorzhevsky ini juga diperkuat dengan pernyataan Costin Raiu, Direktur Global Research and Analysis Team di Kaspersky Lab yang mengatakan serangan Bad Rabbit dilancarkan melalui jaringan situs peretas yang rumit dengan tautan ke NotPetya. Sebelumnya diketahui, dua serangan siber terbesar tahun ini--WannaCry dan NotPetya mampu melumpuhkan beberapa perusahaan, institusi pemerintah, dan rumah sakit di beberapa negara di dunia. Meski tidak separah serangan NotPetya, para ahli mengatakan kedua serangan siber tersebut saling terkait satu sama lain. |
Author
Tauhid Patria Archives
December 2021
|